Uji nyala digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan ion logam dalam jumlah yang relatif kecil pada sebuah senyawa. Tidak semua ion logam menghasilkan warna nyala.
Untuk senyawa-senyawa Golongan 1,
uji nyala biasanya merupakan cara yang paling mudah untuk mengidentifikasi
logam mana yang terdapat dalam senyawa. Untuk logam-logam lain, biasanya ada
metode mudah lainnya yang lebih dapat dipercaya – meski demikian uji nyala bisa
memberikan petunjuk bermanfaat seperti metode mana yang akan dipakai.
Melakukan uji nyala
Rincian prosedur
Bersihkan sebuah kawat platinum atau
nichrome (sebuah alloy nikel-kromium) dengan mencelupkannya ke dalam asam
hidroklorat pekat dan kemudian panaskan pada Bunsen. Ulangi prosedur ini sampai
kawat tidak menimbulkan warna pada nyala api Bunsen.
Jika kawat telah bersih, basahi
kembali dengan asam dan kemudian celupkan ke dalam sedikit bubuk padatan yang
akan diuji sehingga ada beberapa bubuk padatan yang menempel pada kawat
tersebut. Setelah itu pasang kembali kawat pada nyala Bunsen.
Jika warna nyala memudar, masukkan
kembali kawat ke dalam asam dan pasang kembali pada nyala seolah-olah anda
sedang membersihkannya. Dengan melakukan ini, anda akan sering melihat kilasan
warna yang sangat singkat namun intensif.
Warna
Warna-warna yang ada pada tabel
berikut hanya merupakan panduan. Hampir setiap orang yang melakukan uji nyala
berbeda dalam mengamati dan menjelaskan warna yang terjadi. Sebagai contoh,
beberapa orang menggunakan kata "merah" beberapa kali untuk
menunjukkan beberapa warna yang bisa sangat berbeda satu sama lain. Disamping
itu, ada juga yang menggunakan kata seperti "merah padam" atau
"merah tua" atau "merah gelap", tapi tidak semua orang
mengetahui perbedaan antara kata-kata yang dipakai untuk menunjukkan warna ini.
warna
nyala
|
|
Li
|
merah
|
Na
|
orange
cemerlang terus menerus
|
K
|
lilac
(pink)
|
Rb
|
merah
(lembayung kemerah-merahan)
|
Cs
|
biru
lembayung
|
Ca
|
orange-merah
|
Sr
|
merah
|
Ba
|
hijau
pucat
|
Cu
|
biru-hijau
(sering disertai percikan berwarna putih)
|
Pb
|
putih
keabu-abuan
|
Apa yang akan anda lakukan jika anda
mengamati warna nyala merah untuk sebuah senyawa yang tidak diketahui dan anda
tidak tahu variasi warna merah tersebut?
Ambil sampel senyawa lithium,
strontium (dll) dan ulangi uji nyala, bandingkan warna yang dihasilkan oleh
salah satu dari senyawa yang diketahui dengan senyawa yang tidak diketahui
secara bergantian sampai anda mendapatkan pasangan yang cocok.
Asal-usul warna nyala
Warna nyala dihasilkan dari
pergerakan elektron dalam ion-ion logam yang terdapat dalam senyawa.
Sebagai contoh, sebuah ion natrium
dalam keadaan tidak tereksitasi memiliki struktur 1s22s22p6.
Jika dipanaskan, elektron-elektron
akan mendapatkan energi dan bisa berpindah ke orbital kosong manapun pada level
yang lebih tinggi – sebagai contoh, berpindah ke orbital 7s atau 6p atau 4d
atau yang lainnya, tergantung pada berapa banyak energi yang diserap oleh
elektron tertentu dari nyala.
Karena sekarang elektron-elektron
berada pada level yang lebih tinggi dan lebih tidak stabil dari segi energi,
maka elektron-elektron cenderung turun kembali ke level dimana sebelumnya
mereka berada – tapi tidak musti sekaligus.
Sebuah elektron yang telah
tereksitasi dari level 2p ke sebuah orbital pada level 7 misalnya, bisa turun
kembali ke level 2p sekaligus. Perpindahan ini akan melepaskan sejumlah energi
yang dapat dilihat sebagai cahaya dengan warna tertentu.
Akan tetapi, elektron tersebut bisa
turun sampai dua tingkat (atau lebih) dari tingkat sebelumnya. Misalnya pada
awalnya di level 5 kemudian turun sampai ke level 2.
Masing-masing perpindahan elektron
ini melibatkan sejumlah energi tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya,
dan masing-masing memiliki warna tertentu.
Sebagai akibat dari semua
perpindahan elektron ini, sebuah spektrum garis yang berwarna akan dihasilkan.
Warna yang anda lihat adalah kombinasi dari semua warna individual.
Besarnya lompatan/perpindahan
elektron dari segi energi, bervariasi dari satu ion logam ke ion logam lainnya.
Ini berarti bahwa setiap logam yang berbeda akan memiliki pola garis-garis
spektra yang berbeda, sehingga warna nyala yang berbeda pula.
UNTUK VIDEO UJI NYALA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar